• This is slide 1 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 2 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 4 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 5 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.

Saturday, September 9, 2023

Sejarah Lampung Waykanan : Kedatangan bangsa Eropa di wilayah Lampung Way Kanan

Kedatangan bangsa Eropa di wilayah Lampung Way Kanan berlangsung pada abad ke-16, ketika bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan lainnya memulai perjalanan penjelajahan dan ekspansi mereka ke seluruh dunia. Di bawah ini, saya akan menyajikan informasi lebih lanjut tentang kedatangan beberapa bangsa Eropa di wilayah Lampung Way Kanan:


1. Portugis

Portugis adalah salah satu bangsa Eropa pertama yang tiba di wilayah Lampung pada akhir abad ke-16. Mereka datang sebagai bagian dari usaha penjelajahan dan perdagangan maritim mereka. Selama masa kehadiran mereka, mereka terlibat dalam perdagangan rempah-rempah, terutama lada putih yang sangat dicari. Mereka mendirikan pos perdagangan di berbagai wilayah pesisir, termasuk Lampung.


2. Belanda

Belanda merupakan bangsa Eropa yang memiliki dampak yang lebih besar di Lampung Way Kanan. Belanda tiba pada abad ke-17 dan mulai mendirikan basis perdagangan mereka di wilayah ini. Mereka kemudian memperluas pengaruh mereka ke seluruh Lampung dan seluruh Nusantara. Belanda akhirnya menjadikan Lampung sebagai bagian dari Hindia Belanda.


3. Inggris

Pada beberapa periode tertentu, Inggris juga berusaha menguasai wilayah ini. Salah satu contohnya adalah ketika Inggris menduduki Lampung pada tahun 1811 selama masa Perang Napoleon. Namun, mereka kemudian menyerahkan wilayah ini kembali kepada Belanda setelah berakhirnya perang.


Kedatangan bangsa Eropa, terutama Belanda, di wilayah Lampung Way Kanan membawa dampak besar pada masyarakat dan sejarah wilayah ini. Mereka memengaruhi ekonomi, politik, dan budaya wilayah tersebut. Pengaruh ini dapat dilihat dalam budaya dan arsitektur, serta dalam sejarah perdagangan rempah-rempah yang kaya di wilayah ini.


Selama periode kolonialisme, banyak perubahan signifikan terjadi di Lampung Way Kanan, termasuk pembangunan infrastruktur dan perubahan dalam cara hidup masyarakat. Seiring berjalannya waktu, perlawanan terhadap penjajahan Belanda muncul, dan wilayah ini akhirnya menjadi bagian dari Republik Indonesia yang merdeka pada tahun 1945.

Tuesday, April 25, 2023

Sunday, April 9, 2023

Junjungan Alam

 Junjungan Alam, yang juga dikenal dengan nama Sultan Agung, adalah seorang tokoh pejuang asal Lampung yang terkenal pada masa penjajahan Belanda. Ia lahir pada tahun 1844 di daerah Gunung Sugih, Lampung.

Pada masa penjajahan Belanda, Junjungan Alam bersama dengan para pejuang lainnya berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Lampung dari penjajahan Belanda. Ia terkenal sebagai salah satu pejuang yang gigih dan berani melawan penjajah Belanda.

Selain itu, Junjungan Alam juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang memperjuangkan hak-hak rakyat Lampung. Ia memimpin gerakan untuk membela kepentingan rakyat Lampung, seperti memperjuangkan hak-hak petani dan nelayan.

Meskipun Junjungan Alam telah berjuang dengan gigih, namun pada akhirnya ia ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Pulau Jawa. Beliau wafat pada tahun 1924 di Jawa dan dimakamkan di Lampung.

Sebagai tokoh pejuang yang memiliki pengaruh besar bagi masyarakat Lampung, Junjungan Alam dihormati dan dijadikan sebagai simbol perjuangan rakyat Lampung. Makamnya di Kampung Kiling-Kiling, Negeri Besar, Lampung, menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi masyarakat setempat.

Sekian informasi yang dapat saya berikan mengenai sejarah Junjungan Alam. Semoga bermanfaat. Jika ada pertanyaan atau topik lain yang ingin ditanyakan, silakan beritahu saya.

mohon koreksinya jika informasi yang saya dapat kurang tepat. bagaimana menurut anda informasi di atas?

Friday, April 7, 2023

Kondisi Pendidikan di Negeri Besar

 Kondisi pendidikan di Negeri Besar, seperti kebanyakan daerah di Indonesia, masih menghadapi beberapa tantangan. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain:

  1. Keterbatasan infrastruktur. Masih ada sekolah-sekolah di Negeri Besar yang tidak memadai infrastrukturnya, seperti ketersediaan ruang kelas yang kurang memadai, fasilitas pendukung pembelajaran yang minim, dan masih banyak lagi.

  2. Kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas. Salah satu masalah yang sering dihadapi di daerah-daerah pedesaan adalah kesulitan untuk menarik dan mempertahankan guru yang berkualitas. Hal ini dapat berdampak pada kualitas pendidikan yang diberikan.

  3. Keterbatasan sumber daya. Di Negeri Besar, masih banyak siswa yang tidak memiliki akses ke buku-buku atau sumber belajar lainnya, karena terkendala oleh keterbatasan ekonomi.

  4. Kurangnya perhatian dan dukungan dari pemerintah. Meskipun telah ada upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah, namun masih banyak tantangan dan masalah yang dihadapi dalam mengembangkan pendidikan di Negeri Besar.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih besar dari berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Negeri Besar. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah memperbaiki infrastruktur pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga pengajar, memberikan akses pendidikan yang lebih luas, dan memberikan dukungan yang lebih besar dari pemerintah dan masyarakat.


Saran untuk Menjadikan Pendidikan di Negeri Besar Menjadi Pendidikan Nomor Satu di Indonesia 

Untuk menjadikan pendidikan di Negeri Besar menjadi pendidikan nomor satu di Indonesia, perlu dilakukan berbagai upaya dan strategi. Berikut adalah beberapa saran yang dapat dilakukan:

  1. Meningkatkan akses pendidikan yang lebih luas. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap anak di Negeri Besar memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.

  2. Menyediakan infrastruktur pendidikan yang memadai. Hal ini meliputi sarana dan prasarana, seperti gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas olahraga.

  3. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memberikan dukungan yang lebih besar dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas tenaga pengajar di Negeri Besar.

  4. Meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran. Perlu ada upaya untuk menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran agar lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di Negeri Besar.

  5. Mengembangkan teknologi pendidikan. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti dengan mengembangkan aplikasi dan platform online untuk belajar.

  6. Mendorong partisipasi orang tua dan masyarakat dalam pendidikan. Orang tua dan masyarakat perlu diberdayakan dan diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak mereka.

Dengan menerapkan saran-saran tersebut, diharapkan pendidikan di Negeri Besar dapat menjadi pendidikan yang berkualitas dan dapat bersaing dengan pendidikan di daerah-daerah lain di Indonesia.

Bahasa Lampung

 Bahasa Lampung adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Lampung di wilayah Pulau Sumatera, Indonesia. Sejarah bahasa Lampung dapat ditelusuri dari pengaruh bahasa Melayu dan bahasa Sanskerta pada bahasa Lampung. Bahasa Lampung juga memiliki dialek yang berbeda-beda di setiap daerahnya.

Pada masa lalu, bahasa Lampung digunakan oleh kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Lampung. Bahasa ini menjadi bahasa resmi pada masa kekuasaan Kerajaan Lampung pada abad ke-17 hingga awal abad ke-19. Selain itu, bahasa Lampung juga dianggap sebagai bahasa daerah yang penting di wilayah Pulau Sumatera.

Saat ini, bahasa Lampung masih digunakan oleh masyarakat Lampung dan menjadi bahasa ibu bagi sebagian besar penduduk Lampung. Selain itu, bahasa ini juga diajarkan di sekolah-sekolah di wilayah Lampung sebagai bahasa daerah yang perlu dilestarikan dan dipelajari. Bahasa Lampung juga menjadi salah satu aset budaya dan kekayaan Indonesia yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Potensi Punah nya Bahasa Lampung

Sayangnya, bahasa Lampung mengalami potensi punah akibat dari pengaruh bahasa Indonesia yang semakin kuat dan juga kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan bahasa daerah mereka. Banyak generasi muda Lampung yang lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam berkomunikasi, sehingga bahasa Lampung tidak lagi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, perkembangan teknologi dan media sosial juga mempengaruhi semakin sedikitnya penggunaan bahasa Lampung. Banyak kata-kata dalam bahasa Lampung yang digantikan dengan kata-kata dari bahasa Indonesia atau bahasa asing yang lebih sering digunakan dalam media sosial dan teknologi.

Untuk itu, penting untuk menjaga dan melestarikan bahasa Lampung agar tidak hilang dan menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia yang perlu dijaga. Salah satu cara untuk melestarikan bahasa Lampung adalah dengan mengajarkan bahasa ini kepada generasi muda Lampung melalui pendidikan formal atau non-formal dan dengan mempromosikan penggunaan bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari.

Benyebab Kurangnya Kesadaran Masyarakat untuk Melestarikan Bahasa Lampung

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan bahasa Lampung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  1. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya melestarikan bahasa daerah. Banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa bahasa daerah merupakan bagian dari kekayaan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan.
  2. Pengaruh budaya populer dan globalisasi yang semakin kuat. Banyak masyarakat yang lebih terbuka terhadap pengaruh budaya asing dan bahasa asing, sehingga bahasa Lampung menjadi kurang populer dan kurang digunakan.
  3. Kurangnya dukungan dari pemerintah dan lembaga pendidikan. Pemerintah dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mempromosikan dan melestarikan bahasa daerah, namun seringkali kurang memberikan perhatian yang cukup terhadap bahasa daerah.
  4. Kurangnya literatur dan media dalam bahasa Lampung. Kurangnya buku, majalah, surat kabar, dan media lainnya dalam bahasa Lampung membuat bahasa ini semakin tidak populer dan kurang digunakan.

Untuk mengatasi kurangnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan bahasa Lampung, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan bahasa daerah, serta mengembangkan sumber daya dan literatur dalam bahasa Lampung. Selain itu, pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk melestarikan bahasa Lampung sebagai salah satu bagian dari warisan budaya Indonesia yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

terkait dengan poin no.4 penulis sempat berargument dengan sekretariat Bahasa Lampung untuk mendorong mereka mengadakan bahasa lampung di google translate. karena kesal akhir nya penulis buat blog sendiri dengan judul "kamus lunik" yang artinya kamus kecil berbahasa lampung, berikut link blog nya https://kamuslunik.blogspot.com/


Kenapa Mayoritas Penduduk Way Kanan Bermukim di Dekat Sungai ?

 Mayoritas penduduk Way Kanan, Lampung bermukim di dekat sungai karena sungai merupakan sumber air yang penting untuk kehidupan sehari-hari mereka, seperti untuk kebutuhan air minum, pertanian, dan perikanan. Selain itu, wilayah Way Kanan yang berada di bagian selatan Lampung memang memiliki topografi yang sebagian besar berupa dataran rendah yang dilalui oleh beberapa sungai besar, seperti Sungai Way Sekampung dan Sungai Way Besai.

Sungai-sungai ini juga menjadi sarana transportasi penting bagi masyarakat Way Kanan, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah yang sulit dijangkau oleh jalan raya. Selain itu, terdapat juga beberapa pelabuhan dan dermaga di sepanjang sungai yang digunakan untuk mengangkut barang dan hasil pertanian ke kota-kota besar di Pulau Sumatera. Oleh karena itu, lokasi yang dekat dengan sungai sangat penting bagi kehidupan dan kegiatan ekonomi masyarakat Way Kanan.

Serunting Sakti

 Serunting Sakti adalah sebuah cerita rakyat atau legenda yang berasal dari daerah Lampung, Indonesia. Cerita ini menceritakan tentang seorang pahlawan bernama Serunting Sakti yang berjuang melawan kekuasaan penjajah.

Menurut cerita, Serunting Sakti adalah seorang putra dari kerajaan Bumi Ratu yang terletak di wilayah Gunung Rajabasa. Ia tumbuh menjadi pahlawan dan dikenal dengan keberaniannya dalam melawan kekuasaan penjajah Belanda. Serunting Sakti terkenal dengan keahlian bela dirinya yang tinggi, dan sering membantu rakyat kecil yang tertindas oleh penjajah.

Puncak perjuangan Serunting Sakti terjadi pada saat Belanda melakukan ekspedisi besar-besaran ke Lampung pada tahun 1839. Saat itu, Serunting Sakti memimpin pasukannya dalam pertempuran melawan pasukan Belanda. Dalam pertempuran itu, Serunting Sakti gugur dan menjadi martir perjuangan rakyat Lampung melawan penjajah.

Kisah Serunting Sakti menjadi inspirasi bagi masyarakat Lampung dalam memperjuangkan kebebasan dan kedaulatan bangsa. Cerita ini juga diabadikan dalam berbagai bentuk seni dan budaya, seperti tari-tarian dan drama, serta menjadi nama jalan dan gedung di Lampung.